BAB I
Organisasi pembelajaran adalah tempat
dimana anggotanya belajar menggali dan memahami nilai, praktek, dan menciptakan
visi bersama secara terus menerus sebagai bagian dari tim pembelajaran
suatu sistem.
Organisasi pembelajaran adalah
organisasi yang memiliki komitmen untuk menciptakan suasana yang saling
menghargai, saling menghormati dan saling menerima satu sama lain. Dengan
suasana kondusif seperti itu, semua anggota kelompok dan organisasi secara
keseluruhan berada dalam gerak dan dinamika tumbuh kembang bersama. (Maturana,
1998)
Menurut Horstz, Kepemimpinan adalah
menciptakan sebuah lingkungan sehingga orang ingin menjadi bagian dari
organisasi dan bukan sekadar bekerja untuk organisasi. Kepemimpinan menciptakan
lingkungan yang membuat orang ingin melakukan sesuatu, dan bukan dilarang
melakukan sesuatu.
Dalam Organisasi Pembelajaran pemimpin
dapat dibagi tiga, yaitu :
1) Pemimpin sebagai Perancang (Designer),
dalam menggagas bagaimana organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
bahkan mendahului perubahan itu sendiri.
2) Pemimpin sebagi Guru (Teacher), mengandung
arti bahwa pemimpin harus dapat berperan sebagai pendidik, contoh, tauladan,
dan motivator bagi seluruh anggota organisasi agar dapat bertindak kreatif
untuk membangun organisasinya.
3) Pemimpin sebagai Pelayan (Stewards),
mengandung arti sebagai orang yang senantiasa memberikan bantuan, bimbingan,
arahan, termasuk dalam arti teknis/operasional melayani pelanggan untuk
terwujudnya kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Organisasi Pembelajar didasarkan atas
beberapa ide dan prinsip yang integral kedalam struktur organisasi. Dr. Peter
Senge (1999) dalam hal ini menyebutkan bahwa inti dari Organisasi Pembelajar
adalah Disiplin Kelima (The Fifth Discipline), yang akan memungkinkan
organisasi untuk belajar, berkembang, dan berinovasi yakni:
a) Personal Mastery
b) Mental Models
c) Team Learning
d) Systems Thinking
e) Shared Vision
Pada
makalah ini akan dibahas mengenai Shared vision yang artinya visi bersama.
Berdasarkan
Latar Belakang Masalah Di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Bagaimana
Konsep tentang visi bersama?
2. Apa
saja Prinsip visi bersama?
3. Bagaimana
Sikap terhadap suatu visi?
4. Bagaimana
cara Memantapkan visi?
Berdasarkan
Rumusan Masalah Di atas maka Tujuan Penulisan Maklah ini adalah untuk
mendeskripsikan:
1. Konsep
Tentang visi bersama
2. Prinsip
visi bersama
3. Sikap
terhadap suatu visi
4. Cara
memantapkan visi
Martin
Luther King, Jr, dalam artikelnya melukiskan “ Saya bermimpi, kami membicarakan
seorang pemimpin pada satu titik sejarah dan mencatat bahwa pidatonya tidak
satu katapun tentang keadaan saat ini, akan tetapi melukiskan gambaran masa
yang akan ating. Ini adalah menepuk cita-cita yang dalam “. Kombinasi antara
berfikir aspiratif tentang dimana anda ingin berada dan kemudian secara taktik
tentang bagaimana mencapainya, akan menolong mengkristalisasikan visi pada
organisasi. Visi tersebut membimbing kita mencapai yang kita ingingkan “ sebuah
perusahaan yang dikagumi, menggembirakan pelanggan, menghargai investor,
menghadapi tantangan, melayani masyarakat. Dengan visi bersama kita bisa
merubah strategi tanpa merubah cita-cita. Shared
vision adalah satu dari empat inti disiplin yang diidentifikasi oleh Peter
Senge yang diperlukan untuk membangun organisasi. Shared vision bukan suatu
ide, tetapi lebih dari kekuatan hati manusia yang menghasilkan kekuatan.
Menggerakkan individu untuk mencapai tujuan. Menghubungkan setiap orang
menghimpun kekuatan bersama. Pada level yang sederhana visi bersama menjawab
pertanyaan “ apa yang ingin kita lakukan ?” Hanya sebagai visi personal adalah
gambaran atau hayalan orang yang membawa dalam kepala dan hati. Visi adalah
vital dalam organisasi pembelajar sebab hal ini menyediakan focus dan energy
untuk pembelajaran. Proses belajar
individu tidak akan menjamin terjadinya organisasi pembelajar, jika tidak ada
komitmen bersama tentang masa depan yang ingin dicapai bersama. Mereka harus
sadar bahwa tanpa ada organisasi (tindakan kolektif – bersinergi), pencapaian
visi atau perjuangan pribadi akan sulit untuk dicapai. Melalui tindakan
kolektif visi pribadi tersebut lebih realistis untuk dicapai. Seperti ating; perjuangan buruh yang dipimpin
oleh Spartacus. Ketika tentara Romawi mencari Spartacus, secara sukarela mereka
merelakan nyawanya dengan mengaku sebagai Spartacus. Mereka sadar bahwa gerakan
pembebasan buruh dapat diwujudkan melalui tindakan kolektif. Intinya, shared vision
adalah terbangunnya komitmen anggota organisasi untuk mengembangkan visi
bersama, serta sama-sama merumuskan strategi untuk mencapai visi tersebut.
Tidak satupun organisasi menjadi besar tanpa tujuan, nilai dan misi yang ating secara bersama. Suatu pernyataan visi atau karisma seorang pemimpin saja tidak cukup. Sebuah visi asli lahir dari pembelajaran sebab orang dalam organisasi ingin mencapai tujuan. Apa yang dimaksud dengan menciptakan ? Jawabannya ialah visi anda dan orang-orang secara bersama-sama dibangun. Organisasi pembelajar adalah usaha untuk membuat organisasi maju dan dapat bergerak cepat. Semua karyawan pada semua level menanggung visi Pada gaya hierarki lama, hanya bos yang membuat keputusan dan sangat lambat. Kerjasama sekelompok diharapkan dan sangat penting, setiap individu harus mempunyai komitmen personal untuk perkembangan dan pertumbuhan dan perubahan untuk menjadi lebih baik. Apa visi yang ditemukan dalam hati kita ? Menurut WordNet, sebuatan visi adalah gambaran mental yang hidup. Dalam konteks ini, hdup berarti seperti kehidupan dan grafis. Berdasar hal ini, dapat disimpulkan bahwa visi adalah sebuah grafis dan gambaran mental seperti kehidupan yang sangat penting pada kita, dipegang didalam hati kita. Visi sering berupa tujuan yang secara individu ingin dicapai. Dalam system thinking bahwa tujuan lebih sering dimaksud adalah tujuan jangka panjang, kadang-kadang dapat menjadi sebuah bintang yang memimpin individu. Visi bersama dari organisasi harus dibangun oleh visi individu dari para anggota. Apa yang dimaksud oleh pemimpin dalam organisasi pembelajar adalah bahwa visi organisasi tidak diciptakan oleh pemimpin, melainkan, visi harus diciptakan melalui interaksi dengan individu dalam organisasi. Hanya melalui kompromi antara visi individu dan mengembangkan visi-visi tersebut maka visi bersama dapat diciptakan. Peran pemimpin dalam mengkreasikan visi bersama adalah membagi visi masing-masing dengan karyawan. Ini tidak harus dilakukan dengan menekankan bahwa visi atas orang lain tetapi mendorong yang lain berbagi visi mereka . Berdasarkan visi tersebut visi organisasi dapat meningkat. Refleksi atas visi bersama membawa pertanyaan apakah tiap individu dalam organisasi harus berbagi sisa dari visi organisasi. Jawabanyya adalah tidak, tetapi individu yang tidak membagi visi tidak akan berkontribusi sebanyak pada organisasi. Bagaimana seseorang memulai membagi sisa dari visi organisasi ? Senge (1990) menekankan bahwa visi tidak dapat dijual. Untuk sebuah visi bersama berkembang. Para anggota organisasi harus melebur kedalam visi. Perbedaan antara keduanya ialah melalui keterlibatan anggota organisasi memilih berpartisipasi.
Jika suatu organisasi yang mempunyai visi bersama, kekuatan berubah ating dari yang dikatakan Senge “ Creative Tension “ Ketegangan kreatif adalah perbedaan antara visi bersama dan kenyataan sekarang. Dengan kommitmen yang benar-benar tulus anggota menciptakan Creative tension yang akan membawa organisasi mencapai tujuan.
Tidak satupun organisasi menjadi besar tanpa tujuan, nilai dan misi yang ating secara bersama. Suatu pernyataan visi atau karisma seorang pemimpin saja tidak cukup. Sebuah visi asli lahir dari pembelajaran sebab orang dalam organisasi ingin mencapai tujuan. Apa yang dimaksud dengan menciptakan ? Jawabannya ialah visi anda dan orang-orang secara bersama-sama dibangun. Organisasi pembelajar adalah usaha untuk membuat organisasi maju dan dapat bergerak cepat. Semua karyawan pada semua level menanggung visi Pada gaya hierarki lama, hanya bos yang membuat keputusan dan sangat lambat. Kerjasama sekelompok diharapkan dan sangat penting, setiap individu harus mempunyai komitmen personal untuk perkembangan dan pertumbuhan dan perubahan untuk menjadi lebih baik. Apa visi yang ditemukan dalam hati kita ? Menurut WordNet, sebuatan visi adalah gambaran mental yang hidup. Dalam konteks ini, hdup berarti seperti kehidupan dan grafis. Berdasar hal ini, dapat disimpulkan bahwa visi adalah sebuah grafis dan gambaran mental seperti kehidupan yang sangat penting pada kita, dipegang didalam hati kita. Visi sering berupa tujuan yang secara individu ingin dicapai. Dalam system thinking bahwa tujuan lebih sering dimaksud adalah tujuan jangka panjang, kadang-kadang dapat menjadi sebuah bintang yang memimpin individu. Visi bersama dari organisasi harus dibangun oleh visi individu dari para anggota. Apa yang dimaksud oleh pemimpin dalam organisasi pembelajar adalah bahwa visi organisasi tidak diciptakan oleh pemimpin, melainkan, visi harus diciptakan melalui interaksi dengan individu dalam organisasi. Hanya melalui kompromi antara visi individu dan mengembangkan visi-visi tersebut maka visi bersama dapat diciptakan. Peran pemimpin dalam mengkreasikan visi bersama adalah membagi visi masing-masing dengan karyawan. Ini tidak harus dilakukan dengan menekankan bahwa visi atas orang lain tetapi mendorong yang lain berbagi visi mereka . Berdasarkan visi tersebut visi organisasi dapat meningkat. Refleksi atas visi bersama membawa pertanyaan apakah tiap individu dalam organisasi harus berbagi sisa dari visi organisasi. Jawabanyya adalah tidak, tetapi individu yang tidak membagi visi tidak akan berkontribusi sebanyak pada organisasi. Bagaimana seseorang memulai membagi sisa dari visi organisasi ? Senge (1990) menekankan bahwa visi tidak dapat dijual. Untuk sebuah visi bersama berkembang. Para anggota organisasi harus melebur kedalam visi. Perbedaan antara keduanya ialah melalui keterlibatan anggota organisasi memilih berpartisipasi.
Jika suatu organisasi yang mempunyai visi bersama, kekuatan berubah ating dari yang dikatakan Senge “ Creative Tension “ Ketegangan kreatif adalah perbedaan antara visi bersama dan kenyataan sekarang. Dengan kommitmen yang benar-benar tulus anggota menciptakan Creative tension yang akan membawa organisasi mencapai tujuan.
“Visi Bersama sebagai wahana untuk membangun makna”
Suatu
strategi yang sukses untuk membangun sebuah visi bersama akan dibangun
berdasarkan beberapa prinsip utama:
- setiap organisasi mempunyai suatu nasib, tujuan mendalam yang mengekspresikan alasan eksistensi organisasi.
- Petunjuk-petunjuk untuk memahami tujuan yang lebih dalam dari suatu organisasi sering kali bisa ditemukan dalam aspirasi-aspirasi para pedirinya dan dalam alasan-alasan mengapa industrinya muncul.
- Tidak semua visi itu sama.
- Mempunyai pemahaman bersama tentang tujuan yang mendasarinya. Untuk menjadi lebih sadar akan tujuan organisasi, bertanyalah kepada anggota organisasi dan belajarlah untuk mendengarkan jawabannya.
- Inti dari pembangunan visi bersama adalah tugas mendesain dan mengembangkan proses-proses yang berkelanjutan.
- Mempunyai gambaran yang jelas tentang visi yang sejajar dengan kondisi saat ini.
Pada
hakikatnya disiplin visi bersama ini terfokus pada pembangunan makna bersama,
secara potensial dimana makna bersama ini tidak ada sebelumnya. Makna bersama
merupakan suatu pemahaman bersama tentang apa yang penting, dan mengapa.
Membangun visi bersama bisa menjadi suatu cara yang efektif untuk menyuarakan
”gagasan-gasan penuntun” suatu organisasi.
Dalam
organisasi ada beberapa pertanyaan yang mungkin dapat menjadi prtimbangan dalam
mengembangkan visi bersama. Diantaranya:
- Seberapa siapkah para anggota organisasi membangkitkan visi?
- Bagaimana hubungan dengan ”atasan”?
- Bagaimana menyatukan atasan dengan organisasi?
Dengan
mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka kemungkinan akan sangat
membantu dalam mentukan visi bersama. Dalam organisasi tidak mungkin tidak ada
atasan. Karakter dari tiap individu sebagai atasan tentu berbeda-beda. Jika
atasan hilamg kesabaran hal yang diperlukan adalah dengan penjelasan yang masuk
akal, kekuatan, keterbukaan dan kepercayaan.
Apa
yang sebenarnya ingin diciptakan dalam sebuah organisasi? Ini merupakan sebuah
pertanyaan untuk membangun suatu visi bersama. Jawabannya mungkin beragam. Yang
jelas kita haru mengetahui: visi tentang masa depan, realitas saat ini
Pada tahap awal proses penentuan
visi organisasi akan tampak lebih sulit dikelola dari pada sebelumnya. Ketika
proses penentuan visi diimplementasikan, para pemimpin perlu hadir dan
menyediakan diri untuk berbicara, mendengarkan, dan memberikan mentoring kepada
para karyawan. Dengan mempersiapkan waktu dan kesabaran, maka pemimpin dapat
menyelaraskan komitmen bersama.
Harapan yang dapat dibangun
diantaranya : Melihat Kesuksesan terdahulu, Menjaga visi tetap fleksibel,
Menyelaraskan seluruh satuan kerja.
Pada umumnya hal ini paling efektif
ditangani melalui kemitraan antara manager senior yang bertanggung jawab atas
suatu organisasi, dan seorang pengurus “visi” yang ahli atau berkomitmen. Ada
suatu strategi yang digunakan untuk membangun visi bersama yakni : mengatakan,
menjual, menguji, konsultasi, menciptakan bersama. Oleh karena itu
strategi-strategi visi bersama haruslah bersifat pengembangan, yang dapat
membantu membangun kapasitas mendengarkan pimpinan.
Visi bersama
merupakan gambaran ideal dari masa depan yang ingin diwujudkan bersama. Apabila
seorang pemimpin mampu membangun dan kemudian berpegang pada gambaran masa
depan yang ingin dicapai bersama-sama, maka organisasi yang dipimpinnya akan
sukses sepanjang masa.
Pengalaman
menunjukkan bahwa suatu organisasi yang berhasil dan menikmati perkembangannya
yang pesat, pasti organisasi tersebut memiliki tujuan-tujuan, nilai-nilai dan
misi yang dihayati dan menjiwai seluruh komponen dari organisasi tersebut.
Karenanya, kemampuan untuk memadukan visi visi individual dalam organisasi
menjadi visi bersama yang merupakan prinsip-prinsip mendasar dan pedoman
bersama, merupakan hal yang penting untuk dikaji.
Keterampilan
membangun visi bersama (shared vision), memerlukan kemampuan untuk
merumuskan gambaran masa depan (picture of the future) yang
secara generik mampu menumbuhkan komitmen dan partisipasi secara keseluruhan.
Berdasarkan
Isi makalah tersebut maka penulis berharap pembaca dapat memahami materi
mengenai visi bersama baik pada konsepnya, prinsip visi bersama, cara membangun
visi bersama, sikap terhadap visi bersama dllnya. Selain itu penulis berharap
pembaca dapat mengaplikasikan visi bersama ini kedala suatu organisasi yang
real yang ada di lingkungan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://mehruneyeofday.blogspot.co.id/2010/11/konsep-kepemimpinan-strategis-dan-visi.html Diakses pada tanggal 18 oktober 2015
http://pusdiklat.bps.go.id/index.php?r=artikel/view&id=238 Diakses pada tanggal 18 oktober 2015
http://utomokdl.blogspot.co.id/2007/11/merumuskan-visi-dan-misi.html
Diakses pada tanggal 18
oktober 2015
http://sitinurhasanah.blog.ugm.ac.id/my-paper/ Diakses pada tanggal 18 oktober 2015
https://susanaekawati.wordpress.com/landasan-teori-dan-teknologi-manajemen-managemen-berbasis-sekolah/ Diakses pada tanggal 18 oktober 2015
http://www.slideshare.net/triwidodowutomo/building-shared-vision-membangun-visi-bersama-14809783 Diakses pada tanggal 18 oktober 2015
http://pusdiklat.bps.go.id/index.php?r=artikel/view&id=238http://sitinurhasanah.blog.ugm.ac.id/my-paper/
Comments
Post a Comment