Di tingkat penduduk, cek apakah alasan penduduk tidak memilih berhenti merokok? Apakah mereka berhenti merokok karena khawatir terkena penyakit? Atau mereka terus merokok karena memiliki kepentingan dalam memenuhi kebutuhan jangka pendek mereka - mendapat kenikmatan?
Contoh dalam kebijakan menaikkan harga rokok
Kenaikan pajak rokok: apakah akan mengurangi penduduk merokok? Atau lebih spesifik, apakah penduduk yang paling banyak merokok (kelompok miskin) akan berkurang atau bahkan berhenti merokok? [1,2] Dengan kebijakan itu, pemerintah berharap pabrik rokok akan kehilangan pasar dan karena itu akan lama-lama berkurang produksinya.
Efek yang diharapkan dan yang menjadi kenyataan dalam hal penerapan kebijakan penaikan harga rokok
Jika kenyataannya tidak sesuai dengan harapan, berarti kebijakan pemahalan harga rokok tidak bertujuan public health: (1) penduduk perokok tidak berkurang, (2) jumlah rokok yang dikonsumsi tiap perokok tidak berkurang, dan (3) produksi rokok tetap dan bahkan meningkat.
Jadi pabrik rokok mengikuti kenaikan harga rokok, tetapi mereka tidak mau pabrik rokok merugi dengan kebijakan itu. Mereka bahkan bisa membuat rokok lebih menggiurkan sehingga orang tetap akan merokok karena sensasi yang lebih menarik meski lebih mahal. Meski mahal, mereka bahkan tetap membuat iklan yang lebih menarik agar orang tetap merokok.
Artinya, meninggikan harga rokok tidak efektif untuk mengurangi jumlah perokok dan jumlah konsumsi rokok tiap orang. Mengapa? Karena industri rokok tetap tidak pernah ingin kepentingan mereka dirugikan, termasuk oleh peraturan.
Referensi
1. Luntungan NN, Meilissa Y, Dewi A, Thabrany H. Political battle in increasing tobacco tax to support Universal Health Coverage in Indonesia. Tob Induc Dis. 2018;16. doi:10.18332/tid/84069
Comments
Post a Comment