Aplikasi Rational Choise Theory - Ilmu Sosial Public Health 2018 ( Contoh Kasus dalam Kebijakan Penerapan Sistem Plat Nomor Ganjil/Genap di DKI Jakarta )

Kemacetan yang terjadi DKI Jakarta sudah melampaui ambang batas kewajaran sehingga menyebabkan kinerja masyarakat DKI Jakarta menjadi menurun. Pemerintah dengan berbagai cara membuat alternatif kebijakan guna mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya. Salah satunya dengan akan diterapkannya sistem plat nomor ganjil/genap. kebijakan system plat nomor ganjil /genap untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Pemberlakuan plat nomor polisi ganjil /genap ini diberlakukan guna untuk mengurangi kapasitas kendaraan bermotor roda empat yang akan melintasi jalan–jalan protokol yang ada di Jakarta dengan menentukan rute jalan mana saja yang akan diberlakukan sistem plat nomor polisi ganjil / genap. Pada titik - titik tertentu nantinya kendaraan bermotor dengan akhiran angka ganjil dan genap yang boleh berjalan dengan selang waktu sehari. Efek yang Diharapkan dan yang menjadi Kenyataan dalam Hal Penerapan Sistem Plat Nomor Ganjil/Genap di DKI Jakarta

 


Seharusnya

Kenyataan (Ilustratif- Data “Feeling”, Perlu Bukti Sesungguhnya

Penduduk Kaya                    (banyak mobil)

melintasi jalan raya protokol sesuai aturan sistem ganjil/genap

mereka yang kaya yang memiliki banyak mobil maka kebijakan ini tidak berpengaruh

Penduduk Rawan                (satu mobil)

melintasi jalan raya protokol seharusnya akan dipatuhi oleh penduduk miskin sehingga tidak menimbulkan kemacetan 

·       menimbulkan kemacetan parah di tempat lain

·       adanya tindakan kecurangan menggunakan plat nomor palsu

·       beralih ke kendaraan roda dua sehingga macet parah pada kendaraan roda dua

Kondisi Jalan Raya (Protokol)

Mengurangi kemacetan di Jalan Raya (Protokol)

Tidak mengurangi kemacetan dan memperlebar kemacetan di jalan raya lainnya

 

 Jika kenyataannya kebijakan penerapan sistem ganjil/genap ini tidak sesuai dengan harapan, berarti kebijakan ini tidak efektif: 

(1) kemacetan di jalan protokol tidak berkurang, 

(2) kemacetan menjadi melebar ke jalan raya lainnya, 

 (3) akan muncul tindakan kecurangan, 

(4) penduduk miskin akan beralih pada kendaraan roda dua sehingga akan muncul masalah baru yaitu kemacetan kendaraan roda dua

Comments