Komunikasi Kelompok



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah proses dimana orang bekerja dalam organisasi saling transformasikan informasi dan menginterpretasikan artinya.
Komunikasi kelompok merupakan bagian dari jenis-jenis komunikasi secara umumnya. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suati kelompok “kecil” seperti rapat, pertemuan, ceramah, debat, panel, dan pidato. Suatu proses komunikasi  dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar & tidak bisa dikenali satu persatu.
Saat ini banyak yang tidak dapat menngungkapkan perbedaan dari ceramah, pidato, panel dan debat, padahal mereka mengetahui apa pengertian dari masing-masing komunikasi kelompok itu. Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas mengenai perbedaan masing-masing jenis komunikasi kelompok diantarannya ceramah, pidato debat dan panel.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dirumuskan dua masalah yaitu:
1.      Apa perbedaan dari pidato dan ceramah?
2.      Apa perbedaan dari Panel dan debat?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah untuk mendeskripsikan:
1.      Perbedaan dari pidato dan ceramah
2.      Perbedaan dari panel dan debat.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
B. Curtis, James J.Floyd, dan Jerril L. Winsor (2005, h. 149) menyatakan komunikasi kelompok terjani ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di bawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan mempengaruhi satu sama lain.
B.     sifat komunikasi kelompok
Sifat komunikasi kelompok adalah  sebagai berikut:
1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;
2. Kelompok memiliki sedikit partisipan;
3. Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin;
4. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama;
5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

C.    Klasifikasi Komunikasi  Kelompok dan Karakteristik Komunikasinya.
1.      Kelompok primer dan sekunder.
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.
2.      Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.
Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.
3. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

D.    Ceramah

1.      Pengertian Ceramah
Ceramah adalah kelompok bicara satu arah, pembicara mengemukakan gagasannya pada pihak lain dan tidak membutuhkan reaksi sesaat di dalam wujud bicara yang berbentuk tanggapan atau respon.

2.      Pembagian Ceramah
Ceramah dibedakan menjadi 2, yaitu :

a.      Ceramah Umum
            Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar. Sedangkan umum adalah keseluruhan untuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum atau maysrakat luas. Di dalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun muda,materinya juga tidak ditentukan sesuai dengan acara.
b.      Ceramah Khusus
            Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali ini akan dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah tersendiri,istimewa, takkan ada yang lain, jadi ceramah khusus itu sendiri berarti ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada mad’u atau khalayak tertentu dan juga bersifat khusus baik itu materi maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibuat mulai dari audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yng menyesuaikan dengan keadaan. Contoh: Peringatan hari besar islam (PHBI) seperti Isra’miraj, maulid Nabi Muhammad SAW, bulan puasa dll.

3.      Unsur – unsur Ceramah
Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen dakwah yaitu:


a.      Da’i (penceramah)
            Seorang penceramah harus mengetahui bahwa dirinya adalah penceramah, artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa tugas dari penceramah, modal bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh seorang penceramah.

b.      Mad’u (audiens)
            Audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens bermacam-macam kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas,status ekonomi, status sosial, pendidikan, jenis kelamin, dll.

c.       Materi
            Dibutuhkan materi yang menarik agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi yang diberikan oleh si penceramah. Oleh sebab itu, harus dapat memiliki bahan yang tepat atau menarik agar si audiens tertarik, dan sesuai dengan pokok acara, materi yang disampaikan haru sbetul dikuasai sehingga penampilan penuh keyakinan. Materi harus disusun secara sistematis, dengan artian judul, isi, dan acara tersebut sifatnya betul-betul mempunyai hubungan. Sehingga pembahasan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4.      Metode Ceramah
            Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisin kepada audiens yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

            Muhibbin Syah (2000), metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham audiens

5.      Isi Ceramah

Isi Ceramah  umumnya bersifat seperti beberapa hal berikut ini:

a.      Tidak mempengaruhi, melainkan hanya memberikan pencerahan.
b.      Tidak hanya memberi pemahaman dan informasi, melainkan juga memberi peringatan.
c.      Memberi harapan dan solusi kepada orang banyak sehingga orang tersebut dapat menyeimbangkan kebutuhan Rohani maupun jasmaninya.

E.    Pidato

1.      Pengertian
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya.
Berpidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata (lisan) yang ditujukan kepada orang banyak dalam sebuah forum. Seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Menurut Emha Abdurrahman dalam bukunya tehnik dan pedoman berpidato, pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang sesuatu hal (masalah) dengan mengutarakan keterangan sejelas-jelasnya di hadapan massa atau orang yang banyak pada suatu waktu tertentu.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
2.      Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
a.       Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
b.      Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
c.       Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.



3.      Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
a.       Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
b.      Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
c.       Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
d.      Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
e.       Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
f.       Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
4.      Metode Pidato
Ada empat macam metode dalam menyampaikan pidato:
a.       Metode impromtu.(serta merta).
Berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemahiran tanpa persiapan sama sekali.
b.      Metode ekstemporan(tanpa persiapan naskah).
Berpidato dengan membaca catatan-catatan penting.
c.       Metode menghafal.
Berpidato dengan membacakan naskah dihafalkan yang telah disusun terlebih dahulu.
d.      Metode naskah.
Berpidato dengan cara melihat naskah dan dibaca.




F.     Panel
1.      Pengertian

Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan.
2.      Penggunaan Panel

Anda dapat menggunakan panel kalau :
a.       Ingin mengemukakan pandapat yang berbeda-beda.
b.      Ingin memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
c.        Ada panelis yang memenuhi syarat.
d.       Pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu.
e.       Ingin mengajak pendengar melihat “ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan secara verbal.
f.       Ada moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang dibicarakan.

3.      Kelebihan dan Kelemahan :

a.        Kelebihan :
1)      Membangkitkan pikiran.
2)      Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
3)      Mendorong ke analisis lebih lanjut.
4)      Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
b.       Kelemahan :
1)      Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
2)      Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
3)      Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
4)      Cenderung menjadi serial pidato pendek.
5)      Membutuhkan persiapan yang cukup masak.

G.   Debat

1.      Pengertian Debat
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara pihak yang berpandangan affirmatif (mendukung topik) dan negatif (tidak mendukung topik), baik secara perorangan maupun kelompok, terhadap permasalahan yang dibahas, sehingga salah satu pihak dapat memperoleh kemenangan. Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasilnya diperoleh melalui voting atau keputusan juri.




2.      Tujuan Debat

Tujuan berdebat adalah salah satu pihak berhasil memperoleh kemenangan melalui  adu argumentasi. Tiap-tiap pihak saling menyampaikan argumennya disertai dengan bukti yang mendukung, sehingga pihak tersebut mampu menguatkan pendapatnya dan mematahkan pendapat lawan.

3.      Ciri-ciri Debat

Ciri-ciri debat, yaitu:
a.       Terdapat dua sudut pandang, yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak menyetujui topik)
  1. Adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak
  2. Adanya saling adu argumentasi yang tujuannya untuk memperoleh kemenangan
  3. Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri
  4. Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan
  5. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator
4.      Etika Berdebat 
Dalam berdebat, harus diperhatikan beberapa etika, yaitu:
a.       Berfikir logis dan memiliki pengetahuan yang mendukung permasalahan yang dibahas dalam debat
  1. Mampu berbahasa dengan baik, benar dan komunikatif serta tanggap terhadap respon yang diterima
H.    Perbedaan Pidato dan Ceramah

Pidato merupakan suatu bentuk perbuatan berbicara di depan umum atau berorasi dalam situasi tertentu dan dengan pendengar tertentu pula, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Oleh sebab itu, unsur-unsur yang berupa intonasi (tempo, tekanan, dan panjang pendek ucapan), gerak-gerik, dan mimik merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pidato.

Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiensi yang bertindah sebagai pendengar. Ceramah dapat dilaksanakan kapan saja, tidak ada rukun dan syaratnya, tidak ada mimbar tempat khusus pada pelaksaannya, waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh berdakwah, dapat dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif seperti (seminar, lokakarya, pelatihan, atau sarasehan).
PERBEDAAN
PERBEDAAN
PIDATO
CERAMAH
·    Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.
·    Pembawa pidato tidak diwajibakan
mengarahkan audiens untuk memahami sungguh-sunggu masalah yang disampaikan.
·    Tidak ditindaklanjuti dengan tanya jawab.
·    lebih bersifat umum

·     Pembukaan biasanya terdiri dari salam, ucapan syukur, ucapan terima kasih, tujuan
·    Isi biasanya terdiri dari gagasan-gagasan yang hendak dicapai
·    Penutup terdiri dari simpulan, ajakan, harapan, permintaan maaf, salam penutup
·         Pidato oleh seseorang dihadapan banyak pendegar yang membicarakan suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.
·          Pembawa pidato berkewajiban mengarahkan audiens untuk memahami sungguh-sunggu masalah yang disampaikan.
·         Diakhiri dengan tanya jawab.
·         Lebih bersifat khusus







I.       Perbedaan Panel dan Debat
Perbedaan debat dan Panel dapat dilihat dari tabel berikut:
DISKUSI PANEL
DEBAT
Bertujuan untuk mencari penyelesaian topik secara bersama
Bertujuan untuk memperoleh kemenangan
Argumentasi disampaikan untuk memperoleh informasi serinci mungkin
Argumentasi disampaikan untuk menguatkan pendapatnya dan mematahkan pendapat lawan
Tidak ada pihak affirmatif dan negatif (pro dan kontra)
Ada pihak affirmatif dan negatif
Moderator berperan sebagai pengontor diskusi
Moderator berperan sebagai penengah
Hasilnya diperoleh melalui mufakat
Hasilnya diperoleh melalui voting atau keputusan juri
Adanya keterbukaan tanya jawab
Tidak ada kebebasan tanya jawab





















BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya. Komunikasi kelompok terdiri dari Pidato, ceramah, panel, dan debat. Pidato adalah kegiatan seseorang yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya.
 Ceramah adalah kelompok bicara satu arah, pembicara mengemukakan gagasannya pada pihak lain dan tidak membutuhkan reaksi sesaat di dalam wujud bicara yang berbentuk tanggapan atau respon.
 Panel adalah salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator.
 Sedangkan debat adalah adalah kegiatan adu argumentasi antara pihak yang berpandangan affirmatif (mendukung topik) dan negatif (tidak mendukung topik), baik secara perorangan maupun kelompok, terhadap permasalahan yang dibahas, sehingga salah satu pihak dapat memperoleh kemenangan.


B.     Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca adalah  agar pembaca diharapkan dapat mengetahui pengertian secara rinci dari ceramah, pidato, panel, dan debat serta pembaca diharapkan dapat mengetahui perbedaan dari pidato dan ceramah serta perbedaan dari panel dan debat.





DAFTAR PUSTAKA















Comments