Bagaimana Hubungan Dukungan Keluarga, Peran kader dan pekerjaan Ibu terhadap kunjungan Posyandu di Desa Simpang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Posyandu merupakan suatu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari,oleh,untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
Masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial untuk mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian bayi (Kemenkes RI, 2013).
Dengan pelaksanaan Posyandu yang efektif dan efisien yang dapat dijangkau masyarakat mampu mengoptimalkan kualitas sumberdaya manusia dengan potensi tumbuh kembang anak secara merata (KemenkesRI, 2013). WHO (World Health Organization) tahun 2013 juga mengakui bahwa Posyandu memberikan kontribusi yang besar terhadap keberhasilan penurunan prevalensi masalah gizi kurang yang menunjukan penurunan dari 18,4% pada tahun 2011 menjadi 13,9% pada tahun 2013.(Octaviani 2014)
Salah satu kegiatan Posyandu adalah pemantauan pertambahan berat badan balita dengan menggunakanKartu Menuju Sehat (KMS) yang ada dalam Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), untuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak balita karena kelompok umur balita menunjukkan pertumbuhan badan yang sangat pesat serta merupakan yang sering menderita kekurangan gizi (Aulia Arsy Syamsi,2016).Namun padakenyataannya di posyandu wargamasyarakat sendiri banyak yang tidakmemanfaatkan posyandu dengan alasansibuk kerja atau tidak sempat membawaanak balitanya ke posyandu dan kurangnyapengetahuan tentang pentingnyapemantauan tumbuh dan kembang padaanak balita (Willis, 2008)
Menurut hasil Riskesdas 2018 proporsi penimbangan berat badan dalam 12 terakhir pada anak 0-59 bulan di Indonesia lebih dari sama dengan 8 kali ada 54,6%. Proposrsi penimbangan yang kurang dari 8 kali sebanyak 19,4%, sedangkan sisanya 26% tidak pernah melakukan penimbangan.
Peran seorang kader sangat diperlukan dalam kegiatan posyandu, baik dihari Posyandu untuk mengisi kegiatan di meja I, II dan III dengan kegiatan pendaftaran, penimbangan, pencacatan hasil penimbangan dan penyuluhan tapi juga diluar Posyanduuntuk menarik partisipasi aktif ibu ke posyandu (Meilani,2009). Keaktifan ibu dan dukungan keluarga pada setiap kegiatan posyandu berpengaruh besar pada kunjugan untuk memantau keadaan status gizi anak balitanya. (Kristiani, 2007). Kurangnya kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan kemungkinan menyebabkan ibu balita kurang berminat untuk mengunjungi posyandu. Ibu balita yang mampu lebih memilih untuk mengunjungi dokter untuk memantau pertumbuhan balitanya(Anik Sulistiyanti, Risqi DewiUntariningsih, 2013)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kurai Taji didapatkan data jumlah balita sebanyak yang paling rendah kunjungan ke posyandu adalah Desa Simpang, dari 34 Sasaran Balita yang berkunjung hanya 13 orang anak balita selebihnya dilakukan penjaringan atau swiping kerumah balita.Wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji, mencakup 9 Desa, dimana ada satu Desa yangperlu dilakukan pembinaan yaitu Desa Simpang dimana dari data Estimasi angka Partisipasi ibu terhadap kunjungan (D/S) masih rendah
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pembina Wilayah, kader dan ibu balita di Desa Simpang, diketahui bahwa penyebab rendahnya kunjungan posyandu disebabkan berbagai faktor diantaranya kurangnya dukungan keluarga, kurangnya peran serta kader dan sebagian besar ibu balita adalah bekerja, bahkan ada yang mengatakan untuk apa ke posyandu kalau akhirnya akan di kunjungi ke rumah.
Berdasarkan uraian masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga, peran kader dan pekerjaan ibu terhadap kunjungan Posyandu di Desa Simpang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2020
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Hubungan Dukungan Keluarga, Peran kader dan pekerjaan Ibu terhadap kunjungan Posyandu di Desa Simpang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2020?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya Posyandu yang Aktif
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan Jumlah Kunjungan Posyandu
b. Menurunkan Angka Stunting dan Gizi Kurang /Buruk di Desa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisa Hubungan Dukungan Keluarga dan Kunjungan Posyandu
Dukungan keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan suatu masalah. Apabila ada dukungan, maka rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang akan terjadi akan meningkat (Tamher dan Noorkasiani, 2009).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh joko S Parmono 2012 dengan judul Hubungan pengetahuan ibu dan Dukungan keluarga dengan perilaku kunjungan Ibu Membawa anak Balita ke Posyandu yang mana penelitiannya menujukan bahwa gambaran kunjungan balita keposyandu lebih dari sebagian (53,2) memiliki kunjungan kurang baik dalam pemamfaatan posyandu.
Menurut analisis peneliti, dukungan keluarga yang positif dari anggota keluarga kepada ibu balita dapat berupa pemberian informasi -informasi mengenai pentingya Posyandu pada balita dan memberikan motivasi agar ibu selalu membawa balitanya berkunjung ke Posyandu setiap bulan. Sedangkan dukungan keluarga yang negatif yaitu kurang tanggapnya suami atau keluarga terhadap ibu balita dalam mengingatkan dan memberikan dukngan tentang pemanfaatan Posyandu, suami juga tidak mau mengantarkan istri untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang balitanya ke Posyandu, juga tidak adanya keluarga yang menggantikan ibu ketika jam buka Posyandu. Tapi dari hasil yang didapat masih ada ibu balita yang dating berkunjung ke posyandu dengan motivasi yang tinggi dari dirinya sendiri.
B. Analisa Hubungan peran kader dan Kunjungan Posyandu
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan olehMalahyati N 2015yang berjudul Hubungan Peran Kader dan Dukungan Keluarga terhadap rendahnya Kunjungan Bayi dan Balita ke Posyandu di Desa Buket Selamat kecamatan Sungai raya kabupaten Aceh Timur tahun dengan penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64 responden mengatakan kader berperan aktif dalam kunjungan posyandu sebanyak 87.5% dan kader yang tidak aktif dalam kunjungan ke Posyandu senanyak 79,2 %
Menurut analisis peneliti, kader yang aktif dalam pelayanan Posyandu adalah kader yang benar-benar melakukan tugasnya dengan baik, seperti selalu hadir tepat waktu dalam jam buka Posyandu, selalu menyiapkan sarana untuk setiap kegiatan Posyandu, dari hasil wawancara yang dilakukan, kader sudah mengerjakan tugasnya dengan baik, dan telah melakukan himbauan untuk membawa balita datang ke Posyandu, namun masyarakat masih berasumsi kalau kader masih kurang aktif dan kurang memuaskan dalam pelayanan Posyandu.
C. Analisia Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Posyandu
Penelitian Pekerjaan, Pengetahuan ini didukung oleh penelitian Heriyani, 2010) dengan judul “Hubungan Pendidikan, dan Kepuasan Ibu Terhadap Posyandu dengan Frekuensi Kunjungan Balita Ke Posyandu Di Puskesmas 9 Nopember” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa 36 responden mengatakan ibu bekerja yang melakukan kunjungan ke posyandu kategori jarang berkunjung sebanyak 33,4%, sedangkan 29 ibu bekerja yang sering bekunjung keposyandu sebanyak 23,8%. Dan 63 ibu tidak bekerja yang jarang berkunjung keposyandu sebanyak 63,6%, sedangkan 93 ibu tidak bekerja yang seringmembawa balitanya ke posyandu sebanyak 76,2%). Menurut analisis peneliti banyaknya ibu yang beraktivitas di rumah sebagai ibu rumah tangga sebagian besar menghabiskan waktunya untuk pekerjaan rumah dan pekerjaan kantor yang menyebabkan semakin kecil kemungkinan ibu untuk datang ke Posyandu disebabkan karena jadwal Posyandu bersamaan dengan pekerjaannya.
Kunjungan balita ke Posyandu yang paling baik adalah rutin tiap bulan atau 12 kali pertahun dengan batasan minimal 10 kali setahun. Dan pada frekuensi kunjungan balita yang kurangdari 10 kali setahun dianggap masih rawan sedangkan bila frekuensi 10 kali atau lebih sampai satu tahun dianggap baik (Depkes RI, 2007)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa di atas maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Dukungan keluarga yang positif dari anggota keluarga kepada ibu balita dapat berupa pemberian informasi -informasi mengenai pentingya Posyandu pada balita dan memberikan motivasi agar ibu selalu membawa balitanya
2. Peran kader sangat penting sebagai perpanjangan tangan dari Petugas Kesehatan
3. Semakin sibuk orangtua maka semakin kecil untuk berkunjung ke posyandu
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini dapat Diharapkan masyarakat terutama kepala keluarga dapat dengan sadar untuk berkunjung ke posyandu dalam rangka penimbangan dan pengukuran tinggi badan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak sehingga dapat terpantau setiap bulannya. Melalui posyandu kita dapat secara dini mengetahui apakah anak kita tumbuh dengan normal atau tidak.
The Casino Review - Dr.MCD
ReplyDeleteThe 충청남도 출장샵 casino has been around since its creation. They're a licensed casino 제주 출장마사지 that 인천광역 출장안마 is licensed 광양 출장안마 by the UK Gambling Commission, which also Rating: 3.4 · 군포 출장안마 Review by drmcd