FUNGSI PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN SUMBER PENDAPATAN (Dalam Buku ‘Health Financing Revisited, A Practioner’s Guide’ oleh World Bank)

 

Fungsi Pembiayaan Kesehatan dan Sumber Pendapatan

 

Negara-negara memiliki banyak cara untuk merancang dan melaksanakan kebijakan-kebijakan untuk memperoleh pendapatan, mengelola risiko dan membeli jasa-jasa. Pengelolaan  risiko (Risk polling) adalah pengumpulan dan pengelolaan sumber daya finansial sehingga risiko-risiko finansial besar yang tidak dapat diprediksi menjadi dapat diprediksi dan ditanggung bersama oleh semua anggota dari kelompok pengelolaan risiko tersebut. Pembelian (Purchasing) mengacu kepada berbagai pengaturan bagi pembeli jasa perawatan kesehatan untuk membayar penyedia dan pemasok perawatan kesehatan.

Keberhasilan negara-negara dalam melaksanakan fungsi-fungsi ini mempunyai implikasi yang penting terhadap:

  1. Dana yang tersedia (sekarang dan di masa depan) dan tingkat pelayanan dasar dan perlindungan finansial.
  2. Keadilan dari mekanisme penghimpunan pendapatan untuk membiayaai sistem (mendasarkan akses finansial pada kebutuhan daripada kemampuan untuk membayar) 
  3. Efisiensi ekonomi dalam penghimpunan pendapatan, tidak terjadi penyimpangan atau kerugian ekonomi.
  4. Tingkat pengelolaan dan pra-pembayaran (serta implikasinya terhadap risiko dan pemberian subsidi yang adil) 
  5. Jumlah dan jenis jasa yang dibeli dan dikonsumsi dan dampaknya terhadap hasil dan biaya kesehatan (efisiensi alokatif)
  6. Efisiensi teknis dalam penyediaan jasa (menyediakan setiap jasa pada biaya rata-rata minimum) 
  7.  Akses fisik dan finansial ke jasa-jasa (termasuk keadilan dalam akses)


A.    Menghimpun Pendapatan

Penghimpunan pendapatan di negara-negara berkembang asal dapat dilakukan, tidak optimal. Meskipun ada banyak sumber swasta dan pemerintah untuk menghimpun pendapatan, kenyataannya adalah bahwa lembaga-lembaga di negara-negara berkembang seringkali menghambat digunakannya mekanisme penghimpunan pendapatan yang paling adil dan efisien. Kapasitas untuk menghimpun pendapatan akan bertambah seraya penghasilan negara juga bertambah (sebagai hasil dari meningkatnya formalisasi perekonomian, meningkatnya kemampuan individu dan badan usaha untuk membayar, dan pengelolaan pajak yang lebih baik). Negara-negara berpenghasilan rendah menghimpun pendapatan sekitar 18 persen dari produk domestik bruto (PDB) sebagai pendapatan pemerintah sehingga sangat membatasi kemampuan mereka untuk membiayai pelayanan dasar masyarakat. Misalnya, sebuah negara dengan PDB per kapita sebesar $300 dapat memperoleh $54 per kapita (18 persen dari PDB) untuk semua kebutuhan pengeluaran publik—keamanan, jalan, bandara, listrik, saluran air limbah, pensiun, pendidikan, kesehatan dan air bersih. Negara-negara berpenghasilan menengah memperoleh sekitar 23 persen dari PDB mereka sebagai pendapatan publik, dan negara-negara berpenghasilan tinggi mencapai 32 persen.

 

B.    Mengelola Risiko

Pengelolaan risiko dan pra-pembayaran (prepayment) sangat penting untuk menyediakan perlindungan finansial. Mengelola risiko kesehatan memungkinkan penggunaan jasa asuransi dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat dengan membiarkan mereka membayar sejumlah uang yang telah ditetapkan untuk melindungi diri dari biaya-biaya medis yang besar dan tidak terduga.                                                                   

 Ada banyak cara bagi pemerintah untuk membiayai program asuransi kesehatan pemerintah dan setiap cara harus dikaji berdasarkan keadilan, efisiensi, berkelanjutan, kelayakan administrasi dan biaya administrasi. Kebanyakan negara berpenghasilan rendah dan menengah mengadakan berbagai pengaturan untuk pengelolaan pemerintah dan swasta, dan pemerintah harus berupaya mengurangi fragmentasi (dan dengan demikian meningkatkan keadilan dan efisiensi), menekan biaya administrasi dan menentukan dasar untuk pengelolaan risiko dan pembelian yang lebih efektif.

 

C.    Alokasi Sumber Daya Dan Pembelian

Mekanisme alokasi sumber daya dan pembelian menentukan untuk siapa membeli, apa yang dibeli,dari siapa, bagaimana membayarnya dan berapa harganya. Pembelian mencakup berbagai pengaturan yang digunakan oleh pembeli pelayanan perawatan kesehatan, dan organisasi jaminan sosial memberikan pelayanan di fasilitas milik umum di mana stafnya adalah pegawai negeri. Kadangkala, individu atau organisasi membeli jasa dengan pembayaran langsung atau melalui sistem kontrak dengan penyedia pemerintah dan swasta. Pengaturan lain mengkombinasikan pendekatan-pendekatan ini.

Prosedur alokasi sumber daya dan pembelian mempunyai implikasi yang penting terhadap biaya, akses, kualitas, dan kepuasan konsumen. Hasil efisiensi (teknis maupun alokatif) dari pengaturan pembelian memberikan nilai yang lebih baik kepada uang sehingga menjadi sarana memperoleh “pembiayaan” tambahan bagi sistem kesehatan.                               

 Pembelian telah menjadi semakin penting karena negara-negara donor ingin dipastikan bahwa pendanaan baru untuk meningkatkan pelayanan sedang digunakan secara efisien. Selain itu, efisiensi suatu sistem mempunyai implikasi finansial yang penting terhadap keberlanjutan fiskal jangka panjang dan terhadap pemerintah untuk menemukan “ruang fiskal” dalam keadaan anggaran yang sangat terbatas bagi pengeluaran publik yang sangat besar. Memang, kebijakan pembiayaan kesehatan (penghimpunan pendapatan, pengelolaan risiko dan pembelian) harus dikembangkan dalam konteks ruang fiskal pemerintah yang tersedia.

 

D.    Ruang Fiskal

Potensi kenaikan yang besar pada pengeluaran kesehatan publik harus dipandang dalam konteks ruang fiskal (fiscal space) yang tersedia—ruang anggaran yang memungkinkan pemerintah memberikan sumber daya untuk tujuan yang diinginkan tanpa mengganggu keberlanjutan posisi finansial pemerintah. (Ruang fiskal menjadi topik pembahasan saat ini mengenai dugaan dampak negatif dari program-program Dana IMF yang merintangi negara-negara dari menggunakan pendanaan hibah yang meningkat untuk investasi kesehatan dan pengeluaran kesehatan yang berulang, seperti mempekerjakan petugas kesehatan tambahan).

Pada prinsipnya, suatu pemerintah dapat menciptakan ruang fiskal dengan cara-cara berikut ini:

  1. Melalui tindakan perpajakan atau dengan memperkuat penyelenggaraan pajak
  2. Dengan memotong pengeluaran yang kurang diprioritaskan untuk menyediakan ruang bagi pengeluaran yang lebih diperlukan;
  3.  Dengan meminjam sumber daya baik dari sumber dalam maupun luar negeri;
  4. Dengan memerintahkan bank sentral untuk mencetak uang yang akan dipinjamkan kepada pemerintah; atau 
  5. Dengan menerima hibah dari sumber-sumber luar. 

Menciptakan ruang fiskal membutuhkan penilaian bahwa pengeluaran jangka pendek yang lebih besar dan pengeluaran mendatang yang terkait dapat dibiayai oleh pendapatan saat ini maupun pendapatan yang akan datang. Bila dibiayai oleh utang, maka pengeluaran hendaknya dikaji untuk mengetahui dampaknya terhadap angka pertumbuhan dasar atau terhadap kapasitas negara untuk menghasilkan pendapatan untuk membayar bunga atas utang tersebut.

Comments