RENEWING ORGANISASI POSYANDU LANSIA

 

TUGAS INDIVIDU

RENEWING ORGANISASI POSYANDU LANSIA


Mata Kuliah Kebijakan Dan Manajemen Kesehatan

Minat Kebijakan dan Pembiayaan Manajemen Asuransi Kesehatan

Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM

Email : andrian.yusman@mail.ugm.ac.id

Suatu program kesehatan tidak dapat diterapkan dalam semua kondisi suatu daerah karena beda daerah maka beda pula sosial budaya serta karakteristik daerah itu sendiri yang mungkin akan menimbulkan masalah dalam penerapan program kesehatan itu. Misalnya daerah Sumatera Barat pada masyarakat suku Minangkabau yang memiki perbedaan budaya dengan yang lain yaitu adanya tradisi merantau pada masyarakat Minangkabau. Ada pepatah adat Minangkabau yang menyatakan,“ka ratau madang di ulu babuah bangungo balun, ka rantau bujang dahulu di kampuang baguno balun”(ke ratau madang di hulu berbuah berbunga belum, ke rantau bujang dahulu di kampung berguna belum). Tradisi merantau pada kalangan kaum laki-laki sejak usia muda di Minangkabau dan juga dijumpai para suami yang tinggal di rantau berpisah dari istri yang menetap di kampung.                              

 Berdasarkan penelitian yang saya lakukan tahun 2017 di Salah satu wilayah kerja puskesmas di Provinsi Sumatera Barat diketahui bahwa 43,2% lansia hidup sendiri tanpa anak atau ditinggal merantau. Hal ini tentu akan berdampak terhadap program posyandu lansia yang diterapkan di Sumatera barat karena lansia tidak memiliki pendamping dalam hal pergi ke posyandu sehingga angka kunjungan lansia ke posyandupun menjadi rendah. Dalam hal ini maka perlu adanya “renewing organisasi” program posyandu lansia yang mana ada 3 alternatif yang dapat menjadi inovasi program posyandu lansia dapat dilihat pada gambar berikut:



Comments